Muba- kabarsumsel.com – Kembali heboh ratusan siswa SMA Negeri 4 Sekayu pagi ini gelar aksi mogok belajar, Bertempat di Halaman sekolah SMA N 4 Sekayu Ratusan Siswa tersebut serukan tuntutan agar kepala sekolah mundur dari jabatan nya. kamis,15/9/2022.
Dengan suara lantang, selvi mewakili masa aksi memaparkan kepada awak media kekecewaan terhadap orang nomer 1 di sekolah nya.
“Kami sepakat tidak mau masuk kelas sebelum kepala sekolah kami diganti”
Ketika ditanya alesan nya apa, dengan penuh semangat selvi menjelaskan bahwa Umzah sering melakukan perundungan dan pembuly-an di pagi hari pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, yang selalu mengatakan hal yang tidak selayak nya di ucapkan oleh seorang pemimpin. Sehingga kami merasa sangat tidak nyaman karena tujuan kami disini untuk belajar dan menimbah ilmu. Tutup selvi
Hal senada juga disampaikan Baharudin, dirinya mengharpkan kepada dinas pendidikan provinsi sumsel agar segera mungkin mengambil kebijakan terhadap kepala sekolah nya. Dengarkan teriakan kami, Jangan bungkam terhadap perjuangan kami!!.
“Ini aspirasi murni dari kami sendiri berdasarkan hati nurani, kami sudah muak dengan kepala sekolah kami yang sekarang. Berikan kami pemimpin yang sehat”, Dikatakan bahar yang saat ini aktif menjabat sebagai ketua osis.
Berlangsung dengan tertib dan damai, masa aksi akhirnya berhasil dibubarkan berkat himbauan dari wakil kesiswaan iwan kurniawan, S.pd.Mpd
Sebelumnya ratusan Siswa SMA Negeri 4 Sekayu lakukan aksi demo terhadap kepala sekolahnya, pada pagi setelah upacara bendera, Senin 12/09/22.
Berhasil dibincangi awak media di ruang kerjanya Rabu, 14/09/22, Umzah Spd.Mpd di dampingi penasehat hukum sekolah Muhammad Fhatoni, SH Dengan lantang umzah mengatakan “Tidak” dari semua point tuntutan siswa tersebut.
Ketika disinggung soal pungutan berkedok sumbangan kepada siswa sebesar 130 ribu, Umzah membenarkan dan memaparkan kepada awak media ini, berdasarkan hasil rapat komite tujuan di pungut uang tersebut untuk di pergunakan membuat lapangan bola Aktivitas olahraga. Itu resmi!.
“Berdasarkan hasil rapat komite tidak menggunakan surat edaran maka kami adakan pungutan kepada siswa langsung sebesar 130 ribu yang di bayarkan melalui bendahara sekolah dan di buktikan dengan kwitansi bagi yang sudah membayar, semua wali murid tidak ada yang keberatan dan komplain, berkenaan pungutan itu saat ini belom sempat di pertanggung jawabkan (Di Laporkan) Tapi sudah di ketahui oleh ketua komite”.
Dilanjutkan dengan pertanyaan, sudah berapa jumlah siswa yang membayar?? Dirinya menjelaskan untuk saat ini yang membayar baru 320 siswa dari kurang lebih 460 siswa, Artinya sudah 75% yang membayar. Tutup Umzah Dengan nada terbata bata.
Sempat kaget, Umzah berupaya memberikan wartawan ini sejumlah uang yang tidak diketahui jumlah nya berapa Dengan dalih untuk ongkos minyak.
Sontak saja langsung di tolak pemberian uang oleh kepala sekolah tersebut dengan dugaan penyuapan. (Rilis)