Mesuji-Kabarsumsel.com, Dalam situasi pandemi saat ini, proses belajar mengajar tidak lagi menggunakan metode tatap muka, akan tetapi di alihkan dengan sistem daring agar siswa siswi tetap dapat mengikuti pelajaran dan proses belajar mengajar.
Cara ini pun menjadi polemik di kalangan masyarakat, apalagi yang jauh dari jangkauan jaringan internet, salah satunya adalah desa Tanjung harapan, kecamatan Tanjung raya, kabupaten mesuji, desa tersebut dengan letak geografis berbatasan dengan provinsi sumatera selatan, yang hidup di sepanjang bantaran sungai, guna menjangkau desa tersebutpun terbilang susah, mengingat akses jalan sangat sulit jika musim hujan tiba.
Awak media Kabarsumsel.com pun mencoba melakukan wawancara dengan beberapa anak – anak sekolah SMA dan SMP, ia bernama Lupis, intan Dan anik, saat sedang mengikuti daring di pinggiran hutan jauh dari permukiman, Minggu (15/08/21), inilah petikannya,
Adik – adik ini sedang apa di pinggir hutan ?
Maaf om, kami di sini sedang belajar.
Maksudnya bagaimana, belajar kok di pinggir hutan dan jauh dari rumah penduduk ?
Di tempat kami susah jaringan internet om, makanya kami jauh – jauh kesini untuk mencari jaringan internet supaya kami bisa ikut belajar.
Oh begitu, kemudian apakah kalian setiap hari kesini ?
Iya om, karena sekarangkan proses belajar mengajar secara daring, jadi kami selalu ke sini setiap kali ada pelajaran yang harus kami kerjakan.
Selain di tempat ini, apakah ada lagi tempat lain yang signal internetnya lebih bagus ?
Sebenarnya ada akan tetapi lebih jauh, dan kamipun harus ekstra om untuk kesana apalagi kalau musim hujan seperti saat ini, karena jalannya susah.
Kalau di sini sendiri menurut adik – adik, apakah sudah maksimal untuk jaringan internetnya ?
Belum om, karena masih agak susah juga, tapi ya sudah lumayanlah daripada di desa kami yang sama sekali tidak ada jaringan.
Dengan keadaan saat ini, apa harapan adik – adik ?
Kami berharap kepada pemerintah daerah maupun pusat, untuk dapat segera mengupayakan permasalahan signal ini, supaya kami para siswa dan siswi tidak harus jauh jauh lagi mencari jaringan internet untuk ikut belajar secara daring, kemudian kami semua bisa mengikuti pelajaran dengan nyaman dan aman di rumah.
Setelah selesai mewawancarai para siswa, awak media pun mencoba meminta tanggapan dari dinas terkait, dalam hal ini dinas Komunikasi dan informasi kabupaten Mesuji.
Imbron S.IP., M.IP selaku Plt kepala dinas Kominfo menjelaskan kepada awak media kabarsumsel.com, Minggu (15/08/21). ia membenarkan bahwasannya ada beberapa desa yang ada di kecamatan Tanjung raya, mengalami kesusahan signal atau blankspot, akan tetapi sebagian besar sudah tercover oleh jaringan telekomunikasi.
Terkait hal ini, kami terus berupaya mendorong operator untuk mendirikan BTS di desa -desa yang masih belum tercover jaringan seluler, dan kami pun telah bekerjasama dengan Dinas PMD untuk mendata desa – desa yang belum ada signal selular atau blankspot. Jelas imbron
Sambungnya, Langkah selanjutnya kami segera Mengadakan audiensi dengan operator dan menawarkan potensi investasi di bidang telekomunikasi di mesuji. Guna mengatasi susahnya signal di desa Sri tanjung, Tanjung harapan dan kagungan dalam,
Di sana ada BTS terdekat yaitu di desa Tri Karya Mulya, untuk langkah percepatan kami sudah meminta kepada operator untuk memperkuat signal dan mengarahkan signal BTS ke desa – desa sekitar yg belum tercover jaringan selular.
Terkait untuk pembangunan BTS kami sudah sampaikan ke Telkomsel. Begitupun dengan penguatan signal BTS yg ada di desa Tri karya mulya, kami pun terus berkoordinasi dengan PT Telkomsel untuk segera merealisasikan permintaan penguatan signal
Mudah mudahan apa yang kami upayakan dapat segera di realisasikan oleh pihak Telkomsel, supaya tidak ada lagi daerah yang mengalami susah signal atau blankspot, dan masyarakat dapat merasakan kemudahan dalam berkomunikasi. Harapnya.
Jumani – Melaporkan dari mesuji
.