Pengrajin anyaman daun nipah di Palembang keluhkan bahan baku karena sering macet

Palembang273 Dilihat

Palembang, kabarsumsel.com –  Beberapa pengrajin di pusat wisata anyaman daun nipah yang ada di jalan Paqih Usman lorong Prajurit Nangyu kelurahan 3/4 ulu kecamatan Jakabaring Palembang tetap beraktivitas dengan bahan baku seadanya.

Beberapa pengrajin yang di dominasi wanita atau ibu rumah tangga tetap membuat berbagai barang dari daun dan lidih nipah dengan bahan baku yang ada.

Hampir semua pengrajin melakukan aktivitas di rumah atau di sekitarannya karena keterbatasan tempat, demi membantu ekonomi keluarga dan mengisi waktu luang.

Kerajinan dadi lidih nipah di buat pengrajin tampah tempat menjemur kerupuk / kempang ukuran sekitar 1 meter persegi, senek alat untuk meletakan kebutuhan dapur seperti bawan dan cabe, piring tempat makan.

Ada juga tempat tahu, sapu lidih, sedangkan dari daun nipah di buat ketupat, rokok dan bungkus makanan bongkol, bahan baku daun dan lidih nipah berasal dari Upang Muara Padang kabupaten Banyuasin.

Proses dari bahan baku hingga siap bermula kedatangan daun dan lidi nipah kemudian di ayun, teres, kupas, gunting, selanjutnya di jemur dan ayun.

Sekitar 8 tahun buat kerajinan, buat tampah, kesek tempat tahu dari lidi nipah, daunnyo di pisah di jemur buat rokok bantu ekonomi keluarga, isi waktu luang ujar Ida pengrajin yang juga IRT.

Masalahnya bahan baku sering kosong stok habis tak bisa aktivitas, selain itu hujan tak.bisa jemur, selain itu tak ada masalah pemasaran lancar harga normal lanjut Ida.

Camat SU.l Palembang Muktiar Hijrun di dampingi lurah 3/4 Ulu Misrianti selasa,(17/01) mengatakan lokasi kerajinan anyaman sudah ada sejak lama semula buat rokok bahan dari daun nipah sekitar 2000 bertambah kerajinan anyaman namun rokok tetap jalan.

Ada sekitar 250 sekitar 80% wanita, penghasilan mereka sekitar 1,6 jt / bulan, mereka masih tradisional mengerjakannya, ke depan akan kita beri pelatihan dan mengatur bahan baku agar lancar.

Pemko sudah ada renacan akan mengembangkan karena potensinya besar, pasar bagus, harga bagus bahkan masih bisa di naikan jika di tambah sentuhan atau inovasi dan kemasan lebih menarik.

Misalnya buat gantungan kunci, souvenir turis di pasarkan di tempat yang baik otomatis harganya lebih baik lanjut Mukhtiar Hijrun saat meninjau lokasi. (Rijal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *