Muara Beliti, kabarsumsel.com – Sebagai bagian dari pelaksanaan 13 Akselerasi Kemenimipas, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Muara Beliti terus mengembangkan sektor ketahanan pangan melalui budidaya perikanan. Program ini menjadi langkah strategis dalam mendorong kemandirian dan keterampilan warga binaan secara berkelanjutan.
Lapas Narkotika Muara Beliti saat ini mengelola sejumlah kolam budidaya ikan yang terdiri dari:
– 5 kolam tanah untuk ikan lele, dengan kapasitas total 45.000 ekor
– 1 kolam tanah berisi campuran ikan emas dan gurame, sebanyak 1.000 ekor
– 1 kolam tanah untuk ikan patin, dengan isi 3.000 ekor
– 3 kolam semen yang juga diisi ikan lele, sebanyak 16.000 ekor
– 10 kolam drum kecil dengan kapasitas total 1.000 ekor
Seluruh hasil dari budidaya ini dimanfaatkan untuk mendukung kebutuhan konsumsi dapur warga binaan, kantin kantor, serta produksi ikan salai lele sebagai bagian dari program bimbingan kerja Warga Binaan.
Kegiatan ini menjadi salah satu strategi pembinaan yang tidak hanya mendukung ketersediaan pangan, namun juga memberikan keterampilan dan nilai ekonomi bagi warga binaan sebagai bekal hidup mandiri pasca menjalani masa pidana. Dengan demikian, warga binaan tidak hanya dibekali secara mental dan spiritual, tetapi juga secara praktis melalui pembinaan kemandirian untuk menghadapi kehidupan setelah bebas.
Kepala Lapas Narkotika Muara Beliti, Ronald Heru Praptama menegaskan bahwa kegiatan ini mencerminkan semangat pembinaan yang konstruktif dan berorientasi masa depan. “Kami ingin menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang benar-benar mendukung perubahan, kemandirian, dan integrasi sosial yang lebih baik bagi para Warga Binaan,” ujarnya.
Melalui akselerasi ini, Lapas Narkotika Muara Beliti terus bertransformasi menjadi lembaga yang bukan hanya sebagai tempat pembinaan, namun juga pusat produktivitas dan pemberdayaan dari balik tembok lembaga pemasyarakatan.