Hangatnya Kebersamaan: Petugas Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Gelar Buka Puasa Bersama Warga Binaan

Berita5 Dilihat

Muara Beliti , kabarsumsel.com – Suasana penuh kehangatan dan kebersamaan terasa di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Muara Beliti saat petugas dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) duduk bersama untuk berbuka puasa. Hadir dalam kegiatan ini Kalapas, Ronald Heru Praptama bersama jajaran nya serta hadir juga dalam kegiatan ini Kabid Pembimbing Kemasyarakatan Kanwil Ditjenpas Sumsel, Mujiarto beserta rombongan serta dari media rekanan Lapas. Acara dilaksanakan di Masjid At-Taubah Lapas Narkotika Muara Beliti

Di bulan suci Ramadhan ini, momen kebersamaan menjadi lebih bermakna, mempererat hubungan antara petugas dan warga binaan dalam suasana. Bukan sekadar ajang berbagi hidangan, tetapi juga simbol kepedulian dan harapan baru bagi para warga binaan. Dalam suasana yang penuh keakraban, mereka berbincang, saling berbagi cerita, dan menikmati hidangan berbuka yang telah disiapkan. Adapun hidangan buka puasa yang dimakan langsung dimasak dari dapur lapas serta hasil dari program ketahanan pangan yang digagas oleh Lapas Narkotika Muara Beliti.

Kalapas, Ronald Heru Praptama menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menciptakan lingkungan lapas yang lebih harmonis dan humanis“Kami ingin membangun rasa kebersamaan, menghilangkan sekat antara petugas dan warga binaan, serta menciptakan suasana yang lebih kekeluargaan di dalam lapas,” ungkapnya.

Lebih dari sekadar momen berbuka, acara ini juga menjadi sarana pembinaan moral dan spiritual bagi warga binaan. Sementara itu, Mujiarto Dengan penuh harapan berharap agar bulan Ramadhan menjadi titik balik bagi warga binaan untuk memperbaiki diri dan lebih siap menghadapi kehidupan setelah masa pembinaann “ saya berharap Ramadan ini membawa refleksi mendalam bagi warga binaan, meningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta mempersiapkan mereka untuk kembali ke masyarakat dengan pribadi yang lebih baik,” jelasnya.

Di tengah dinding-dinding lapas, kebersamaan di bulan suci ini menjadi pengingat bahwa setiap individu berhak mendapatkan kesempatan untuk berubah dan memperbaiki diri. Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang menemukan makna baru dalam perjalanan hidup serta terus untuk berbagi kebaikan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *